Friday, April 28, 2017

[CentOS 7] LAB 8.9 Konfigurasi Mod Proxy Backend and Forwarded Path (Apache Web Server)

Assalamuallaikum 
WarahmatullahiWabarakatuh.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Selamat siang semua. Pada kesempatan siang hari ini ane mau sharing mengenai mod proxy backend server. Disini ane mau menjelaskan sedikit apa itu backend.


Jadi backend ini dapat digambarkan bahwa seakan - akan kita hanya memiliki satu server saja, padahal sebenarnya kita memiliki dua buah server. 

Contoh nya seperti topologi berikut.


Berdasarkan topologi diatas kita dapat menggambarkan bahwa client hanya mengkases server utama yang diberi nama controller, sedangkan data yang diminta client ke server berada di server node1. Jadi backend gambarannya seperti itu. Controller ini merupakan server utama yang diakses oleh client, jadi dengan menggunakan backend, client hanya perlu mengarahkan DNS Server nya ke server utama yaitu server controller.


Setting IP Address dan Hostname Server node1
Sebelumnya pastikan server node1 sudah terinstall Apache

1.) Pertama setting IP Address terlebih dahulu untuk server node1 nya. Disini ane menggunakan IP Address 172.16.11.123/24 dan pada DNS Servers nya diarahkan ke IP Address Controller nya, yaitu 172.16.11.122.


2.) Jangan lupa ganti Hostname nya, disini hostname yang ane gunakan untuk server node1 nya yaitu RizkyNode1.


Konfigurasi Server Controller

3.) Kemudian kita cek mod proxy yang ktia gunakan sebagai backend atau loadbalancenya sudah aktif atau belum dengan menjalankan perintah 
grep "mod_proxy" /etc/httpd/conf.modules.d/00-proxy.conf
Setelah itu muncul output seperti gambar diatas yang menandakan bahwa mod proxy sudah aktif, dan mod proxy yang digunakan adalah yang diberi tanda panah atau lebih tepatnya mod_proxy_balancer.so


4.) Selanjutnya kita buat file dengan nama r_proxy.conf, file ini terleta di dalam directory /etc/httpd/conf.d/r_proxy.conf. Untuk membuat file dan mengeditnya, jalankan perintah
nano /etc/httpd/conf.d/r_proxy.conf 
Untuk penamaan r_proxy terserah mau dibuat dengan nama apa saja.



5.) Kemudian kita isi file r_poxy.conf nya seperti gambar diatas. Syntax diatas menjelaskan bahwa kita melakukan konfigurasi backend. Disini yang ane gunakan sebagai server backend nya ane tandai menggunakan IP Address, kenapa harus ditandai dan ditambahkan IP Address server node1? Karena server node1 ini sebagai server backendnya dan supaya dapat bekerja dengan baik dan dapat diakses client walau si client nya hanya mengakses server controller maka harus ditandai atau ditambahkan IP Address server backend nya (node1).



6.) Kemudian restart httpd dengan menjalankan perintah 
systemctl restart httpd


Konfigurasi Server Node1


1.) Selanjutnya kita pindah ke server node1. Kemudian kita edit file index.html yang berada di directory /var/www/html/. Untuk mengedit file index.html, jalankan perintah
nano /var/www/html/index.html


2.) Pada isi file index.html, silahkan isi sesuai dengan keinginan dan asalkan menggunakan syntax atau code html.


3.) Kemudian pada sisi client, DNS Server nya diarahkan ke IP Address server controller yaitu 172.16.11.122. Dan kemudian coba akses domain yang kita miliki menggunakan web browser. Maka nanti akan tampil isi dari index.html yang tadi kita edit di server node1.

Jadi kesimpulannya, dengan menggunakan backend ini seakan - akan kita hanya menggunakan satu server saja, tetapi kenyataannya kita menggunakan dua server, yang server satu nya digunakan sebagai server backend. Mungkin hanya ini yang dapat ane sharing, mohon maaf bila banyak salah baik dari segi kata dan penulisan. Dan apabila ada yang kurang jelas silahkan ditanyakan pada kolom komentar.
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat. 

Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

0 komentar:

Post a Comment