Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Selamat malam semua, selamat datang kembali di blog Warung Informasi. Langsung saja, kalau sebelumnya saya pernah sharing mengenai konfigurasi wireless Point to Point Mikrotik yang artikelnya bisa dilihat disini. Dan pada kesempatan kali ini saya mau sharing lanjutan materi dari konfigurasi tersebut.
Penasaran apa yang akan saya sharing pada kesempatan kali ini ?
Mungkin untuk para pengunjung sekalian sudah tidak penasaran lagi, karena sudah bisa menebak melalui judul artikel ini hehe. Ya, tepat sekali, pada kesempatan kali ini yang akan saya sharing mengenai Konfigurasi Wireless Point to Multipoint Mikrotik. Untuk produk yang saya gunakan untuk konfigurasi kali ini masih sama, yaitu RouterBoard Mikrotik RB941-2nD - HAP Lite akan tetapi disini saya juga menggunakan RouterBoard Mikrotik RB951G-2HnD.
Disini untuk Point to Multipoint cara kerjanya masih sama seperti Point to Point, akan tetapi yang membedakan Point to Multipoint dapat memperbolehkan 1 buah RouterBoard yang terhubung ke Internet (AP) dan mengkoneksikannya ke beberapa client melalui media wireless, jadi seperti namanya Point to Multipoint dapat mengkoneksikan ke lebih dari 1 client. Berbeda dengan Point to Point yang hanya dapat mengkoneksikan 1 client saja.
Untuk topologi yang saya gunakan kurang lebih sebagai berikut.
Router 1 (AP)
- Interface Ethernet 1 --> 172.16.0.251/16 (DHCP Client)
- Interface Wlan 1 --> 20.20.20.1/29
- Interface Ethernet 2 --> 192.168.10.1/24
Router 2 (Client)
- Interface Wlan 1 --> 20.20.20.2/29
- Interface Ethernet 1 --> 192.168.20.1/24
Router 3 (Client)
- Interface Wlan 1 --> 20.20.20.3/29
- Interface Ethernet 1 --> 192.168.30.1/24
Langkah - langkah Konfigurasi
Router 1 (AP)
1.) Tambahkan IP Address sesuai dengan topologi yang sudah ditetapkan IP dan Interfacesnya.
- Interface Ethernet 1 --> 172.16.0.229/16 (DHCP Client)
- Interface Wlan 1 --> 20.20.20.1/29
- Interface Ethernet 2 --> 192.168.10.1/24
Ket :
*Sebelumnya saya sudah mendapatkan IP DHCP untuk Interface ether1, bagi yang belum tahu cara mendapatan IP DHCP nya bisa dilihat di artikel sebelumnya
2.) Selanjutnya buat DHCP Server untuk client yang terhubung langsung ke Router 1, disini Interface yang digunakan sebagai DHCP Server adalah interface yang mengarah ke client yaitu ether2, dan untuk Lease Time nya saya atur menjadi 5d 00:10:00 yang berarti menjadi kurang lebih 5 hari 10 menit. Disini IP Address yang digunakan untuk DHCP Server adalah 192.168.10.2 - 192.168.10.254.
Ket :
*Jika ingin lebih jelas untuk pembuatan DHCP Servernya bisa dilihat di artikel sebelumnya
3.) Setelah itu konfigurasi Firewall NAT, firewall NAT ini fungsinya untuk mentranslasikan IP Address client (lokal) menjadi public, supaya nantinya client dapat terhubung ke Internet.
Ket :
*Jika ingin lebih jelas untuk Konfiguras FirewallNAT nya bisa dilihat di artikel sebelumnya
4.) Kemudian test pada client nya untuk mendapatkan IP DHCP nya.
5.) Client berhasil mendapatkan IP DHCP, IP DHCP yang di dapatkan dari DHCP Server Router 1 adalah 192.168.10.254.
6.) Sekarang coba test ping google.com dari cmd client. Dan berhasil.
7.) Selanjutnya konfigurasi untuk wirelessnya, pertama kita aktifkan interface wirelessnya terlebih dahulu. Untuk mengaktifkan nya masuk ke menu Interfaces --> Interfaces --> Klik wlan1 --> Klik tanda ceklis. Nanti wlan1 akan aktif dengan ditandai tulisan yang berwarna.
8.) Kemudian kita buat Security Profiles untuk AP nya. Security Profiles ini merupakan salah satu fitur pada Mikrotik untuk menambahkan metode autentikasi. Untuk membuat Security Profiles masuk ke menu Wireless --> Security Profiles --> General. Kemudian buat namanya bebas, dan buat passwordnya, disini saya membuat password menggunakan mode dynamic keys dengan type autentikasi WPA PSK dan WPA2 PSK.
9.) Setelah itu kita konfigurasi wireless nya. Caranya masuk ke menu Wireless --> Interfaces --> Double klik wlan1 --> Wireless. Nah untuk konfigurasi nya sedikit berbeda, karena disini kita akan melakukan konfigurasi Point to Multipoint, maka pada option Mode kita pilih ap bridge supaya nantinya client yang terhubung ke Router 1 (AP) bisa lebih dari satu, dan pada option Band saya pilih yang 2GHz-B, 2GHz-B, bekerja di frekuensi 2,4Ghz. Menggunakan protokol 802.11b dengan data rate maksimum 11 Mbit/s. Kemudian pada option SSID buat SSID sesuai dengan keinginan masing - masing, dan pada option Security Profiles pilih sesuai dengan Security Profiles yang sudah dibuat sebelumnya. Terakhir klik OK.
Ket :
*Mode ap bridge mengizinkan lebih dari 1 client yang dapat konek ke Router yang sudah di setting menjadi AP
1.) Tambahkan IP Address sesuai dengan topologi yang sudah ditetapkan IP dan Interfacesnya.
- Interface Wlan 1 --> 20.20.20.2/29
- Interface Ethernet 1 --> 192.168.20.1/24
2.) Selanjutnya konfigurasi untuk wirelessnya, pertama kita aktifkan interface wirelessnya terlebih dahulu. Untuk mengaktifkan nya masuk ke meu Interfaces --> Interfaces --> Klik wlan1 --> Klik tanda ceklis. Nanti wlan1 akan aktif dengan ditandai tulisan yang berwarna.
3.) Kemudian buat Security Profiles. Security Profiles yang dibuat harus sama atau sesuai betul dengan yang dibuat sebelumnya di Router 1. Untuk membuat Security Profiles masuk ke menu Wireless --> Security Profiles --> General. Kemudian buat nama, password, mode, dan type autentikasi sesuai dengan Security Profiles yang dibuat di Router 1.
4.) Setelah itu kita coba link atau connect antara Router 1 sebagai AP dengan mode ap bridge dan Router 2 sebagai Client dengan mode station. Caranya masuk ke menu Wireless --> Interfaces --> Wireless --> Scan.
5.) Untuk nge link atau connect ke Router 1, kita harus scan terlebih dahulu Router 1 nya. Caranya pilih Interface wlan1, kemudian klik Start.
6.) Kemudian akan muncul beberapa AP sekitar yang terbaca, kemudian kita pilih Router 1 kita. Jika sudah, klik terlebih dahulu informasi atau identitas Router 1 nya, kemudian klik Connect.
7.) Nah nanti otomatis data - data pada Wireless akan mengikuti. Untuk Mode nya kita setting menjadi station, dan untuk Security Profiles kita pilih sesuai dengan apa yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah itu klik OK.
8.) Untuk melihat apakah Router 2 berhasil ngelink atau connect ke Router 1 bisa dilihat di menu Wireless --> Registration. Jika muncul seperti gambar dibawah, berarti antara Router 2 dan Router 1 benar - benar sudah ngelink atau connect.
9.) Setelah itu kita konfigurasi Firewall NAT, firewall NAT ini fungsinya untuk mentranslasikan IP Address client (lokal) menjadi public, supaya nantinya client dapat terhubung ke Internet.
Ket :
*Jika ingin lebih jelas untuk Konfiguras FirewallNAT nya bisa dilihat di artikel sebelumnya
10.) Kemudian setting DNS nya di menu IP --> DNS. Jika bingung IP DNS Servernya berapa, kita bisa masukkan DNS google 8.8.8.8 atau 8.8.4.4. Dan pada bagian Allow Remote Request kita centang, supaya client dapat melakukan request nantinya.
11.) Karena Router 2 ini belum terhubung langsung ke Internet, maka kita perlu menambahkan jalur atau route keluar menuju Internet. Cara nya masuk ke menu IP --> Routes --> Routes --> Klik tanda + --> General. Kemudian pada bagian Dst.Address masukkan 0.0.0.0/0 (Internet) dan Gateway 20.20.20.1. Mengapa 20.20.20.1 ? Karena Router 2 ini terhubung dengan Router 1 menggunakan wireless, dan data yang keluar masuk dari/ke Internet melalui Router 1, sehingga yang kita jadikan Gateway adalah IP wlan1 Router 1.
12.) Masukkan IP Address untuk client yang terhubung langsung ke Router 2. Disini IP Address yang saya gunakan adalah 192.168.20.2.
13.) Berhasil menambahkan IP Address untuk client yang terhubung langsung ke Router 2. Untuk verifikasinya nanti yaa setelah yang satu ini hehe.
1.) Tambahkan IP Address sesuai dengan topologi yang sudah ditetapkan IP dan Interfacesnya.
- Interface Wlan 1 --> 20.20.20.3/29
- Interface Ethernet 1 --> 192.168.30.1/24
2.) Selanjutnya konfigurasi untuk wirelessnya, pertama kita aktifkan interface wirelessnya terlebih dahulu. Untuk mengaktifkan nya masuk ke meu Interfaces --> Interfaces --> Klik wlan1 --> Klik tanda ceklis. Nanti wlan1 akan aktif dengan ditandai tulisan yang berwarna.
3.) Kemudian buat Security Profiles. Security Profiles yang dibuat harus sama atau sesuai betul dengan yang dibuat sebelumnya di Router 1. Untuk membuat Security Profiles masuk ke menu Wireless --> Security Profiles --> General. Kemudian buat nama, password, mode, dan type autentikasi sesuai dengan Security Profiles yang dibuat di Router 1.
4.) Setelah itu kita coba link atau connect antara Router 1 sebagai AP dengan mode ap bridge dan Router 3 sebagai Client dengan mode station. Caranya masuk ke menu Wireless --> Interfaces --> Wireless --> Scan.
5.) Untuk nge link atau connect ke Router 1, kita harus scan terlebih dahulu Router 1 nya. Caranya pilih Interface wlan1, kemudian klik Start.
6.) Nanti akan muncul beberapa AP sekitar yang terbaca, kemudian kita pilih Router 1 kita. Jika sudah, klik terlebih dahulu informasi atau identitas Router 1 nya, kemudian klik Connect.
7.) Nanti otomatis data - data pada Wireless akan mengikuti. Untuk Mode nya kita setting menjadi station, dan untuk Security Profiles kita pilih sesuai dengan apa yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah itu klik OK.
8.) Untuk melihat apakah Router 3 berhasil ngelink atau connect ke Router 1 bisa dilihat di menu Wireless --> Registration. Jika muncul seperti gambar dibawah, berarti antara Router 3 dan Router 1 benar - benar sudah ngelink atau connect.
9.) Setelah itu konfigurasi Firewall NAT, firewall NAT ini fungsinya untuk mentranslasikan IP Address client (lokal) menjadi public, supaya nantinya client dapat terhubung ke Internet.
Ket :
*Jika ingin lebih jelas untuk Konfiguras FirewallNAT nya bisa dilihat di artikel sebelumnya
10.) Kemudian setting DNS nya di menu IP --> DNS. Jika bingung IP DNS Servernya berapa, kita bisa masukkan DNS google 8.8.8.8 atau 8.8.4.4. Dan pada bagian Allow Remote Request kita centang, supaya client dapat melakukan request nantinya.
11.) Karena Router 3 ini belum terhubung langsung ke Internet, maka kita perlu menambahkan jalur atau route keluar menuju Internet. Cara nya masuk ke menu IP --> Routes --> Routes --> Klik tanda + --> General. Kemudian pada bagian Dst.Address masukkan 0.0.0.0/0 (Internet) dan Gateway 20.20.20.1. Mengapa 20.20.20.1 ? Karena Router 3 ini terhubung dengan Router 1 menggunakan wireless, dan data yang keluar masuk dari/ke Internet melalui Router 1, sehingga yang kita jadikan Gateway adalah IP wlan1 Router 1.
12.) Masukkan IP Address untuk client yang terhubung langsung ke Router 3. Disini IP Address yang saya gunakan adalah 192.168.30.2.
13.) Berhasil menambahkan IP Address untuk client yang terhubung langsung ke Router 3. Untuk verifikasinya dibawah ini nih sedikit lagi.
Verifikasi
Router 1 (AP)
1.) Setelah melakukan semua konfigurasi baik dari Router 1,2 dan 3. Maka saatnya untuk melakukan verifikasi. Yang petama kita verifikasi pada Router 1 terlebih dahulu.
Coba lakukan ping google.com pada cmd client yang terhubung langsung ke Router 1. Dan hasilnya berhasil.
Setelah itu coba lakukan ping ke client yang terhubung langsung ke Router 2 dan 3 yaitu ping 192.168.20.2 dan ping 192.168.30.2. Dan hasilnya Request Timed Out, mengapa hasilnya Request Timed Out ?
Karena pada Router 1 ini belum ditambahkan Route / jalur yang menuju ke Router 2 dan 3.
2.) Tambahkan jalur atau route menuju Router 2. Cara nya masuk ke menu IP --> Routes --> Routes --> Klik tanda + --> General. Kemudian pada bagian Dst.Address masukkan 192.168.20.0/24 (Network Router 2) dan Gateway 20.20.20.2.
3.) Tambahkan jalur atau route menuju Router 3. Cara nya masuk ke menu IP --> Routes --> Routes --> Klik tanda + --> General. Kemudian pada bagian Dst.Address masukkan 192.168.30.0/24 (Network Router 3) dan Gateway 20.20.20.3.
4.) Pastikan penambahan route baru berhasil dengan ditandai kata reachable.
5.) Kemudian coba lagi untuk melakukan ping ke client yang terhubung langsung ke Router 2 dan 3 yaitu ping 192.168.20.2 dan ping 192.168.30.2. Dan hasilnya berhasil.
6.) Oiya jika semua Router 2 dan 3 berhasil konek atau nge link ke Router 1, maka saat kita cek akan terlihat informasi mengenai Router 2 dan 3 nya seperti berikut.
Router 2 (Client)
1.) Kemudian lakukan verifikasi pada Router 2.
Coba lakukan ping google.com pada cmd client yang terhubung langsung ke Router 2. Dan hasilnya berhasil.
Setelah itu coba lakukan ping ke client yang terhubung langsung ke Router 1 dan 3 yaitu ping 192.168.10.2 dan ping 192.168.30.2. Dan hasilnya, ping client yang terhubung langsung ke Router 1 berhasil dan ping client yang terhubung langsung ke Router 3 Request Timed Out, mengapa hasilnya Request Timed Out ?
Karena pada Router 2 ini belum ditambahkan Route / jalur yang menuju ke Router 3.
2.) Tambahkan jalur atau route menuju Router 3. Cara nya masuk ke menu IP --> Routes --> Routes --> Klik tanda + --> General. Kemudian pada bagian Dst.Address masukkan 192.168.30.0/24 (Network Router 3) dan Gateway 20.20.20.3.
3.) Kemudian coba lagi untuk melakukan ping ke client yang terhubung langsung ke Router 3 yaitu ping 192.168.30.2. Dan hasilnya berhasil.
Router 3 (Client)
1.) Selanjunya lakukan verifikasi pada Router 3.
Coba lakukan ping google.com pada terminal client yang terhubung langsung ke Router 3. Dan hasilnya berhasil.
Setelah itu coba lakukan ping ke client yang terhubung langsung ke Router 1 dan 2 yaitu ping 192.168.10.2 dan ping 192.168.20.2. Dan hasilnya, ping client yang terhubung langsung ke Router 1 berhasil dan ping client yang terhubung langsung ke Router 2 Stuck / gagal, mengapa hasilnya Stuck / gagal ?
Karena pada Router 3 ini belum ditambahkan Route / jalur yang menuju ke Router 2.
2.) Tambahkan jalur atau route menuju Router 2. Cara nya masuk ke menu IP --> Routes --> Routes --> Klik tanda + --> General. Kemudian pada bagian Dst.Address masukkan 192.168.20.0/24 (Network Router 2) dan Gateway 20.20.20.2.
3.) Kemudian coba lagi untuk melakukan ping ke client yang terhubung langsung ke Router 2 yaitu ping 192.168.20.2. Dan hasilnya berhasil.
Bandwidth Test
1.) Selanjutnya lakukan Bandwidth Test dari Client ke Server (AP). Caranya kita konfigurasi terlebih dahulu BTest Servernya pada Router 1 (AP) di menu Tools --> BTest Server. Kemudian pada bagian Enabled biarkan tercentang, dan pada bagian Authenticate jangan dicentang.
2.) Kemudian pada bagian Clientnya kita lakukan Bandwidth Test, caranya masuk menu Tools --> Bandwidth Test. Kemudian pada bagian Test To masukkan IP wlan1 server (AP). Terakhir klik Start, dan lihat berapa hasil dari Bandwidth Testnya.
3.) Dan untuk verifikasi yang lain, disini kita akan mengecek Kuat Sinyal (Signal Strength), Signal to Noise Ratio (SNR), Client Connection Quality (CCQ),dan Throughput. Untuk mengeceknya terlebih dahulu login melalui winbox kemudian klik menu Wireless > Registration > klik Radio Name > Signal.
- Kuat Sinyal (Signal Strength): Semakin kuat sinyal yang didapat maka semakin baik konektivitas yang diberikan. Semakin nilainya mendekati positif maka semakin besar kuat sinyalnya.
- Signal to Noise Ratio (SNR): Rasio perbandingan antara sinyal yang diterima dengan gangguan (derau) sekitar dengan satuan desibel (dB).
- Client Connection Quality (CCQ): Nilai terbesar CCQ yaitu 100%, semakin mendekati 100% maka semakin bagus CCQ nya. Nilai CCQ yang buruk dapat terjadi karena pengarahan antena yang kurang tepat. Nilai CCQ yang buruk juga dapat berakibat pada kualitas jaringan nirkabel menjadi kurang bagus, karena sering terjadi packet loss.
- Throughput: Penggambaran bandwidth yang sebenarnya (aktual) pada suatu jaringan.
Karena disini saya menggunakan band 2GHz-B. Maka maksimum data rate nya adalah 11 Mbps.
Router 3
Mungkin hanya sekian yang dapat saya share, mohon maaf bila terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi kata maupun penulisan. Jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan di kolom komentar.
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
terimakasih atas infonya
ReplyDeletesolder uap
lengkap sekali infonya
ReplyDeletealfamart rekrutmen