Wednesday, June 7, 2017

Backup dan Restore Router MikroTik

Assalamuallaikum 
WarahmatullahiWabarakatuh.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Gimana sih rasanya kalau misalnya kita udah capek - capek config Router MikroTik kita, kemudian Router tersebut rusak seperti halnya tersambar petir dan hal yang tidak terduga lainnya ?
Hmm.... pasti rasanya menyenangkan bukan hehehehehe. Maksut ane menyebalkan


Nah supaya kita dapat terhindar dari hal yang seperti itu, dan kita dapat tetap menyelamatkan dan bahkan tetap bisa menggunakan konfigurasi yang sudah kita lakukan, maka Router MikroTik ini mempunyai fitur yang dinamakan Backup dan Restore, Backup Restore ada dua, yaitu save and load dan export dan import. Jadi dengan menggunakan fitur backup dan restore pada MikroTik, konfigurasi apapun yang sudah kita lakukan dan kemudian kita lakukan backup maka konfigurasi tersebut akan tetap tersimpan dengan utuh.

Eitsss tapi jangan lupa file backupan tersebut masih tersimpan di Storage Router, jadi apabila misalnya Router tersebut kita install ulang dengan menggunakan Netinstall. Maka Router tersebut akan hilang karena proses Netinstall melakukan format Storage Router. Dengan demikian kita harus mendownload atau memindahkan file tersebut ke file yang tersimpan di laptop ataupun PC kita, caranya cukup mudah tinggal drag & drop dan selesai. Untuk format dari backup ini adalaha .backup

Lalu bagaimana cara melakukan save dan load ?

Save dan Load

1.) Disini ane menggunakan Router MikroTik dengan v6.39.1. Nah didalam tersebut ane sudah melakukan konfgiruasi IP Address seperti berikut.


2.) Dan didalam Router ini juga ane mempunya konfigurasi DNS sebagai berikut.


3.) Disini ane juga menembahkan User baru yang ane beri nama Rizky dan akses Group nya Full.


4.) Kemudian kita ingin melakukan bakup semua konfigurasi yang sudah kita milik nih. Untuk cara backup nya kita masuk ke Menu Files --> Backup. Nah nanti akan muncul seperti semacam apa ya Pop-Up backup gitu lah, disitu jika kita ingin membuat nama file backupannya sesuai dengan keinginan kita cara nya tinggal ganti saja pada bagian name, apabila tidak diganti atau dikosongkan, maka otomatis nanti akan membentuk nama sendiri sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun bahkan jam saat melakukan backup. Jika file tersebut ingin di beri password masukkan saja passwordnya, apabila tidak bisa kita centang pada bagian Don't Encrypt.


5.) Apabila sudah berhasil di backup, maka hasil bakupan akan tersimpan di File List.


6.) Seperti apa yang ane katakan, apabila sudah melakukan backup, maka file backupan tersebut disgerakan dipindahkan ke tempat yang aman, seperti pada folder pada penyimpanan laptop, ataupun pada penyimpanan lainnya.


7.) Nah sekarang kita coba tambahkan konfigurasi baru, disini ane menambahkan konfigruas untuk Firewall Nat. Caranya masuk ke Menu IP --> Firewall --> NAT --> +.


8.) Kemudian untuk Chainnya pilih srcnat, dan out.interfacenya pilih interface keluar yaitu ether1.


9.) Pada bagian Action kita pilih menjadi masquerade, setelah itu kita save.


10.) Nah sekarang kita sudah memiliki konfigurasi Firewall NAT nya.


11.) Setelah itu reset Routernya. Untuk cara resetnya masuk ke Menu System --> Reset Configuration. Nah disitu terdapat 3 option pilihan, Disini ane langsung Reset Configuration saja.


12.) Terlihat konfigurasi IP Address nya sudah tidak ada setelah kita melakukan reset.


13.) Konfigurasi DNS nya pun tidak ada.


14.) Dan user Rizky yang sebelumnya ane buat juga tidak ada.


15.) Sekarang kita restore lagi, disini Routernya masih menggunakan v6.39.1. Cara nya pertama kita pindahkan dulu file hasil backupan tadi yang sudah kita pindahkan ke penyimpanan laptop atau PC kita, pindahkan file tersebut ke dalam Storage Router atau lebih tepatnya pada File List.


16.) Untuk cara restore nya cukup mudah, kita hanya perlu melakukan double klik pada file backupannya, kemudian kita pilih Restore, setelah itu apabila kita memberikan password pada file backupan tersebut kita harus memasukkan password nya kembali. Selanjutnya baru deh Restore. Nanti Router akan meminta perizinan untuk melakukan Restore dan Reboot pada Router.


17.) Setelah Router booting kita lihat apakah konfigurasi nya ter-restore apa tidak. Saat di cek konfigurasi IP Address muncul lagi.


18.) Konfigurasi DNS juga muncul lagi.


19.) Dan user Rizky yang ane buat juga muncul lagi.


20.) Tetapi konfigurasi firewall yang ktia lakukan hilang, mengapa hilang ? karena tadi kita melakukan konfigurasi firewall tersebut setelah kita melakukan backup, jadi konfigurasi firewall nat tersebut tidak ikut terbackup. Sehingga saat router di reset konfigurasi akan hilang.

Save dan Load Dengan Versi Berbeda

Nah selanjutnya ane mau coba nih, bagaimana kita coba lakukan atau kita restore menggunakan versi Router yang berbeda, disini awalnya ane menggunakan yang v6.38.5 dan nanti coba menggunakan v5.25

1.) Disini ane menggunakan v6.38.5, dan menggunakan hasil file backupan yang sebelumnya dari Router v6.39.1. Pada awalnya ane belum memiliki konfigurasi apa - apa, disini pada IP Address ane belum memiliki konfigurasi apa - apa.


2.) Pada DNS ane juga tidak memiliki konfigurasi apa - apa.


3.) Sekarang langsung aja kita pindahkan file backupan yang sebelumnya v6.39.1 ke Storage Router v6.38.5 ini.


4.) Sekarang kita lakukan restore, caranya lakukan double klik pada file backupannya, kemudian kita pilih Restore, setelah itu apabila kita memberikan password pada file backupan tersebut kita harus memasukkan password nya kembali. Selanjutnya baru deh Restore. Nanti Router akan meminta perizinan untuk melakukan Restore dan Reboot pada Router.


5.) Setelah Router booting kita lihat apakah konfigurasi nya ter-restore apa tidak. Saat di cek konfigurasi IP Address yang sebelumnya dilakukan pada Router v6.38.5 muncul di Router v6.39.1.


6.) Dan pada konfigurasi DNS pun demikian. Berarti backup yang dilakukan pada Router v6.39.1 terbaca apabila kita melakukan restore pada Router v6.38.5.


7.) Nah sekarang coba kita lakukan restore pada Router v5.25. Pada awalnya sama halnya ane belum memiliki konfigurasi apa - apa, disini pada IP Address ane belum memiliki konfigurasi apa - apa.


8.) Pada DNS ane juga tidak memiliki konfigurasi apa - apa.


9.) Sekarang langsung aja kita pindahkan file backupan yang sebelumnya, disini ane masih menggunakan file backupan yang v6.39.1 dan akan dipindahkan ke Storage Router v5.25 .


10.) Nah sekarang coba lakukan restore, nah kok saat di double klik tidak ada option Restore ? Yaudah deh langsung aja kita pilih Restore yang ada di samping kanan Backup.


11.) Selanjutnya Router akan meminta perizinan untuk melakukan restore dan reboot, tapi setelah kita pilih Yes, muncul notifikasi error. Jadi untuk backupan Router v6.39.1 tidak bisa digunakan untuk Router v5.25. Mungkin tidak bisa melakukan restore dari v6.39.1 ke v5.25 dikarenakan jarak yang terlalu jauh, yang mungkin saja dari kedua versi tersebut sudah memiliki kemampuan dan arsitektur isi yang berbeda antara keduanya.

Backup Secara Otomatis

1.) Disini juga terdapat cara untuk melakukan backup otomatis pada Router MikroTik yang kita gunakan, untuk caranya kita perlu menambahkan script supaya Router tersebut dapat melakukan backup otomatis, untuk menambahkan script, masuk ke Menu System --> Scripts --> +.


2.) Disitu kita isi name dari script nya apa, disini ane menggunakan nama backupotomatisrizky. Kemudian untuk script backup nya bisa dilihat pada gambar dibawah
/system backup save name="nama script nya"
Setelah itu kita Apply --> Run Script -->OK. 


3.) Nah script untuk backup dan backupannya sudah terbentuk.


4.) Coba kita lihat pada File List tadi ternyata file nya sudah ada berarti sudah berhasil dibackup.  Sekarang kita perlu menambahkan waktu supaya backupan terus di update sesuai dengan yang kita inginkan, dan secara otomatis.


5.) Kemudian tambahkan schedule nya, schedule ini berfungsi untuk mengupdate backupan kita Jadi kita tidak perlu khawatir apabila konfigurasi yang kita lakukan lupa kita backup, maka nanti akan di backup dengan otomatis sesuai dengan waktu yang sudah di settingnya. Caranya masuk ke Menu System --> Scheduler --> +.


6.) Kemudian isikan seperti berikut, dan simpan dengan Aplly --> OK.
Keterangan :
  • Name : Nama dari schedule yang akan dibuat 
  • Start Date : Merupakan tanggal kapan schedule yang dibuat akan mulai berjalan 
  • Start Time : Merupakan waktu kapan schedule yang dibuat akan berjalan, pada konfigurasi diatas, ane mengaturnya menjadi Startup yang berarti schedule akan berjalan saat router menyala 
  • Interval : Merupakan selang waktu yang digunakan untuk menjalankan script, disini ane mengaturnya menjadi 5 detik, itu artinya script akan berjalan setiap 5 detik 
  • On Event : Pada kolom ini isikan sesuai dengan name script yang sudah dibuat sebelumnya


7.) Nah lalu apakah benar setiap 5 detik akan melakukan update backupan ? Yuk simak video dibawah ini.


Selain Save dan Load ada lagi nih cara yang digunakan untuk menyimpan atau mencadangkan konfigurasi, yaitu Export dan Import. Berbeda dengan metode Save dan Load, dengan metode ini, ketika kita merestore pada router yang sudah ada konfigurasinya, konfigurasi yang sudah ada tersebut tidak akan terhapus, tetapi akan ditambahkan dengan konfigurasi yang direstore. Selain itu bedanya Save dan Load melakukan pencadangan secara keselurahan, sedangkan Export dan Import ini melakukan pencadangan sesuai dengan service apa yang mau di cadangkan. Misalnya kita ingin mencadangkan IP Address, nah yaudah IP Address saja sudah yang dicadangkan. Export dan Import ini hanya bisa dilakukan melalui Command atau Terminal saja. Format file dari metode export ini adalah .rsc yang tidak dienkripsi, sehingga kita dapat melihat dan merubah konfigurasi pada file tersebut.

Lalu bagaimana cara melakukan export dan import ?

Export dan Import

1.) Pertama, kita masuk ke menu IP Address terlebih dulu, kemudian cek apakah router sudah mempunyai konfigurasi IP Address atau belum, jika belum, maka kawan - kawan harus melakukan konfigurasi IP Address terlebih dulu. Jika sudah ada, selanjutnya kita akan membackup konfigurasi IP Address tersebut dengan perintah 
ip address export file="nama file"
Disini ane memberi nama nya dengan IPAddressRizky.
Kemudian apabila kita cek menggunakan perintah
file print
Maka file exportnya sudah ada. Oiya disini ane menggunakan Router v6.39.1


2.) Untuk memastikan cek lagi file export pada File List ada atau tidak, seharusnya mah ada. Jika ada selanjutnya kita pindahkan ke penyimpanan laptop atau PC yang kita gunakan supaya tidak hilang saja file export nya.


3.) Sekarang coba tambahkan konfigurai IP Address baru, disini IP yang baru adalah 172.16.11.22/24 menggunakan Interface ethernet 3. Kemudian kedua IP yang sebelumnya kita hapus.


14.) Nah selanjutnya kita import file yang tadi sudah di export dengan perintah
import file=name="Nama filenya"
Setelah itu kita cek konfigurasi IP Address
ip address print
Dannn... IP Address yang baru tetap ada, dan kedua IP yang sudah dihapus berhasil di import.

Export dan Import Beda Versi

1.) Disini ane masih menggunakan hasil file export sebelumnya yang menggunakan Router v6.39.1. Kemudian file tersebut kita buka menggunakan notepad, dan kita edit dalamnya. Misalnya disini ane mengganti Interface untuk IP Address 172.16.11.122/24 yang awalnya ether1 kemudian ane ganti menjadi ether3, dan IP Addressnya ane ubah juga menjadi 17216.11.22. Jangan lupa setelah itu di save.


2.) Untuk Router yang digunakan kali ini ane menggunakan Router v6.38.5. Kemudian kita pindahkan file yang sudah diedit tadi ke dalam Storage Router, dan pastikan filenya ada di dalam File List.


3.) Karena Router ini masih baru, jadi tidak ada konfigurasi apa - apa. Kemudian kita import deh dengan perintah
import file-name="Nama filenya"
Nah berhasi berubahl deh, yang tadinya memiliki IP 172.16.11.122 berubah menjadi 172.16.11.22, dan interface yang tadinya ether1 berubah menjadi ether3.


Membackup Seluruh Konfigurasi 

1.) Disini ane mencoba melakukan backup seluruh konfigurasi menggunakan metode Export. Awalnya ane sudah memiliki konfigurasi IP Address dan DNS. Sedangkan untuk user juga udah ane tambahin 1 user dengan nama Rizky. Dan ane loginnya menggunakan user admin.


2.) Untuk melakukan export bisa dengan perintah
export file="namafilenye"
Kemudian cek ada atau tidak file exportnya dengan perintah
file print 


3.) Jika ingin di pindahkan filenya, silahkan pindahkan dulu ke penyimpanan laptop atau PC.


4.) Jika kita buka isi dari file tersebut, maka isinya akan seperti ini. Semua konfigurasi nya akan terbackup.


5.) Sekarang kita reset Router nya. Untuk melakukan reset masuk ke Menu System --> Reset Configuration -->OK. Maka nanti Router meminta perizinan untuk mereset semua dan melakukan reboot.


6.) Kemudian kita pindahkan lagi filenya ke Storage Router sampai terdapat di dalam File List.


7.) Kemudian lakukan import, untuk melakukan import bisa dengan perintah
import file-name="Nama filenya"


8.) Ketika kita melakukan pengecekan terhadap konfigurasi kita ternyata semua kembali, tetapi untuk Usernya Rizky yang ane miliki sudah tidak ada, atau menghilang.

Export dan Import Menggunakan Fitur Compact

Untuk fitur compact ini tersedia apabila kita membackup dengan cara export. Pada lab ini, kita harus menggunakan RouterOS dengan versi diatas versi 5.12 dan dibawah 6 karena pada RouterOS versi 6 keatas, option compact ini sudah otomatis digunakan. Option compact ini berguna untuk membackup konfigurasi yang telah dilakukan secara manual, bukan secara default yang sudah ada pada RouterOS. 

Jadi pada RouterOS versi dibawah 6, jika membackup dengan cara export dengan tidak disertai option compact, maka routeros akan membackup semua konfigurasi yang ditambahkan secara manual dan secara default yang sudah ada. Tetapi jika disertai dengan option compact, maka routeros hanya akan membackup konfigurasi yang ditambahkan sendiri oleh seorang 'admin'.

1.) Untuk pengujian, disini ane akan membuat IP Address untuk sebuah interface dan nantinya konfigurasi ini akan ane backup.


2.) Jika kawan - kawan melakukan backup ini pada RouterOS versi 6 keatas tidak ada bedanya, tetapi kalau pada versi 6 kebawah dan diatas versi 5.12, maka akan terlihat bedanya. Disini ane mencoba untuk membackup service IP tanpa option compact. Maka akan terlihat baris panjang yang merupakan konfigurasi yang akan dibackup.
Gambar diatas menunjukan bahwa Router akan membackup semua konfigurasi yang sudah ada secara default maupun yang sudah ditambahkan secara manual pada service IP. Hal ini tentu saja akan memakan resource yang lebih banyak dibandingkan jika kita membackup hanya yang kita konfigurasi sendiri saja.


3.) Selanjutnya, untuk membackup hanya konfigurasi yang kita lakukan saja, cara nya adalah dengan menambahkan option compact setelah perintah export. Contoh nya disini ane membackup konfigurasi IP Address.


4.) Contoh nya disini ane membackup konfigurasi IP Address. Bise dengan perintah
ip export compact file="Namafilenya"
Kemudian cek apakah hasil exportnya ada atau tidak
file print 


5.) Setelah itu kita tes dengan menghapus ip yang ada, kemudian kita restore kembali menggunakan file backup compact sebelumnya
Dan ternyata, IP yang telah dibackup berhasil direstore

Jadi kesimpulannya, Setelah kita melakukan backup restore dengan kedua cara diatas, maka kita bisa menyimpulkan perbedaan-perbedaan antara backup dengan sava-load dan export-import 
1. Jika kita menggunakan metode save - load, kita hanya bisa membackup keseluruhan konfigurasi, sedangkan dengan metode export - import, kita dapat dapat melakukan backup konfigurasi pada suatu service tertentu ataupun keseluruhan konfigurasi. 

2. Dengan metode save - load, pada saat kita merestore backup, router pasti memerlukan reboot, sedangkan dengan metode export-import tidak. 

3. Metode Save - Load akan menghapus semua konfigurasi yang ada, sedangkan dengan metode export - import, dia hanya akan menambahkan konfigurasi yang ada pada file backup tersebut tanpa menghapus konfigurasi yang sudah ada. 

4. File pada backup dengan Export - Import dapat dibaca dan diubah sesuai keinginan kita, sedangkan save - load, kita tidak membaca apalagi merubah isi filenya.

5. Ekstensi file backup dengan Export - import adalah .rsc, sedangkan backup dengan save - load ekstensinya adalah .backup. 

6. Dengan metode export - import, kita dapat merestore pada setiap konfigurasi, tanpa mengubah identitas hardware itu, tetapi kalau dengan save - load, dia akan mengganti juga identitas hardware perangkat yang direstore, misalnya mac address sesuai dengan yang ada pada file backupnya. 

7. Kita tidak bisa membackup user jika kita menggunakan metode export - import, sedangkan jika kita menggunakan metode save - load, kita juga bisa membackup user.

Mungkin hanya itu yang dapat ane sharing, mohon maaf bila banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi kata maupun penulisan.
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat. 

Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

5 comments:

  1. Suhuu mau konsultasi dong klo kita lupa password bacup konfigurasinya gmana?? saat kita mau restore backup passwordnya lupa
    heeelllpp me pleasd..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah lupa password harus dilakukan hard reset mas

      Delete
  2. Maintaining optimal PC performance is a must to ensure a smooth user experience. One tool worth noting in the world of PC repair is Restoro. This article will discuss in detail various aspects of Restoro, including key features, advantages, user experience, as well as important aspects related to security and privacy.

    ReplyDelete